Syawal Penuh Berkah: 7 Amalan Sunnah yang Sayang Dilewatkan

Tangerang Selatang – Ramadhan telah berlalu, namun semangat ibadah tidak boleh ikut pergi bersamanya. Bulan Syawal datang sebagai momen penting untuk melanjutkan amal saleh dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama manusia. Syawal bukan hanya bulan perayaan, tetapi juga bulan yang penuh dengan peluang spiritual. Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang dianjurkan di bulan Syawal.

 

1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Salah satu amalan sunnah yang paling utama di bulan ini adalah puasa enam hari Syawal. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutkannya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah-pisah sepanjang bulan Syawal. Hikmahnya adalah sebagai bentuk penyempurnaan dari ibadah puasa Ramadhan dan melatih konsistensi dalam ibadah.

 

2. Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis termasuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Meski tidak wajib, amalan ini memiliki banyak keutamaan spiritual dan kesehatan, serta menjadi bukti cinta seorang hamba kepada Tuhannya.

Rasulullah SAW memiliki kebiasaan rutin berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:

“Amal-amal itu diperlihatkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Maka aku ingin amalanku diperlihatkan dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga menyebut keutamaan hari Senin:

“Hari itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim)

Dengan begitu, puasa Senin dan Kamis bukan hanya ibadah, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap dua hari istimewa dalam kehidupan Rasulullah SAW.

 

3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriyah. Disebut “Bidh” karena pada malam-malam tersebut, bulan sedang dalam kondisi terang penuh (purnama) sehingga disebut “hari-hari putih.”

Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa ini. Dalam hadits disebutkan:

“Jika kamu ingin berpuasa dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi)

Bahkan dalam riwayat lain, disebutkan:

“Puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat, maka puasa 3 hari = seolah-olah berpuasa 30 hari (sebulan penuh). Jika dilakukan setiap bulan, berarti seolah-olah kita berpuasa sepanjang tahun!

 

4. Menjaga Silaturahmi dan Saling Memaafkan

Tradisi saling mengunjungi dan mengucap “mohon maaf lahir dan batin” di bulan Syawal sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya silaturahmi. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bulan Syawal adalah waktu yang sangat tepat untuk mempererat ukhuwah, membersihkan hati, dan menyatukan kembali hubungan yang sempat renggang.

 

5. Bersedekah dan Membantu Sesama

Setelah Ramadhan, banyak orang yang masih dalam kesulitan ekonomi. Maka, bersedekah di bulan Syawal merupakan kelanjutan dari semangat kedermawanan yang sudah terlatih selama Ramadhan.

 

Sedekah tak selalu harus berupa materi besar. Senyuman, bantuan tenaga, bahkan kata-kata yang menyejukkan pun termasuk dalam bentuk sedekah.

 

6. Menjaga Konsistensi Ibadah

Syawal adalah momentum penting untuk membuktikan bahwa ibadah di bulan Ramadhan bukanlah sesaat, tetapi bagian dari perubahan hidup yang berkelanjutan. Usahakan untuk tetap menjaga shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir serta doa.

 

7. Menikah di Bulan Syawal

Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW menikahi Aisyah RA di bulan Syawal. Hal ini menunjukkan bahwa Syawal adalah bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan, tidak seperti kepercayaan sebagian orang yang menganggapnya bulan kurang baik untuk menikah.

Aisyah RA berkata:

“Rasulullah menikahiku di bulan Syawal dan mulai tinggal serumah denganku juga di bulan Syawal. Maka siapa diantara istri-istri Nabi yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim)

Bulan Syawal adalah awal dari sebelas bulan ujian yang akan datang sebelum kembali bertemu dengan Ramadhan. Jadikan bulan ini sebagai tonggak untuk memperbarui niat dan meneguhkan langkah dalam kebaikan. Semoga kita termasuk golongan yang istiqomah dalam ibadah, tidak hanya saat Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.